Berbagi Itu Gampang bersama IES

Berbagi Itu Gampang bersama IES

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 26 Juli 2012

Cara Mengendarai Motor Transmisi Manual (Berkopling)

Ada beberapa mitos yang biasanya dijumpai oleh anda yang baru pertama kali mencoba atau belajar untuk mengendarai motor transmisi manual (motor yang dilengkapi dengan tuas kopling). Dari mitos bahwa susah untuk belajar mengendarai motor yang memiliki kopling sampai mitos yang menyebutkan bahwa tangan anda lama-kelamaan akan kelelahan karena terus menerus dipakai untuk menarik tuaskopling.


Namun mitos di atas tidaklah benar sepenuhnya. Belajar mengendarai motor transmisi manual tidak lebih sulit daripada ketika anda belajar mengendarai motor pertama kalinya. Tangan anda pun tidak akan kelelahan seperti ilustrasi di atas karena anda tidak perlu untuk menarik tuas kopling terus menerus. Anda hanya perlu menarik tuas kopling sesekali saja ketika waktu tertentu yang akan dijelaskan lebih lanjut dibawah.

Tapi memang ada beberapa hal yang dapat membuat anda yang baru pertama kali belajar mengendarai  motor transmisi manual ini kerepotan. Misalnya saja anda harus ingat dengan pasti posisi gigi, karena  berbeda dengan motor dengan transmisi semi-otomatis, pada umumnya di dashboard motor tidak dijumpai petunjuk posisi gigi anda berapa. Selain itu, sistem untuk menaikkan dan menurunkan giginya pun agak berbeda dengan motor dengan transmisi semi-otomatis.

Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor transmisi manual yang lazim digunakan adalah seperti ilustrasi berikut:
            6
         5 ┘
      4 ┘
    3 ┘
  2 ┘
N
1

Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit ke atas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.

Untuk mengendarai motor transmisi manual, ada baiknya agar anda tidak terlalu sering menarik tuas kopling. Hal ini dikarenakan jika tuas kopling ditarik maka secara otomatis gigi di dalam girbox yang ditempeli rantai akan terpisah dengan mesin untuk menggerakkan roda belakang. Maka dari itu, jika tuas kopling ditarik maka anda tidak dapat mengontrol putaran roda kecuali hanya dengan menggunakan rem saja. Sebaiknya tuas kopling diitarik hanya pada saat start, menambah perseneling, mengurangi perseneling dan pada saat akan berhenti.

Pada saat start, sebaiknya tuas kopling jangan langsung dilepas dengan cepat karena motor akan lompat dan akibatnya mesin motor otomatis akan langsung mati. Melepas tuas kopling yang baik dan aman adalah perlahan-lahan dengan diimbangkan bersama gas. Maksudnya adalah saat membuka gas perlahan maka tuas kopling pun dilepas dengan perlahan. Namun jika anda menghendaki akselerasi yang cepat, saat gas diputar dengan cepat untuk mendapatkan tenaga spontan maka kopling pun dibuka dengan cepat pula.






Pada saat anda ingin menambah perseneling kurangi gas lalu tarik tuas kopling dan tambah perseneling lalu tuas kopling dilepaskan secara perlahan dan begitu juga cara pada saat untuk mengurangi persenelingnya. Selamat mencoba, dan jangan lupa untuk mematuhi peraturan lalu lintas yang ada terutama lampu lalu lintas agar keselamatan anda dan orang lain di sekitar anda pun tetap terjaga.

0 komentar:

Posting Komentar